Total Tayangan Halaman

Kamis, 08 April 2010

RAS DAN HUBUNGAN ETNIK

Ras dapat diartikan dengan baik sebagai suatu kelompok orang yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama, maupun sebagai suatu kelompok orang yang cirri-cirinya ditentukan oleh pengertian masyarakat. Dalam segi pemakaian istilah ras, tidak terdapat kesamaan pendapat. Persamaan ras secara biologis tidaklah penting. Naumb, secara budaya perbedaan ras adalah penting. Istilah etnik bukan hanya mencakup kelompok-kelompok lain yang memiliki asal-muasal yang sama, dan mempunyai kaitan satu sama lainnya dalam segi agama, bahasa, kebangsaan, asal daerah, atau gabungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya. Dalam suatu negara seringkali terdapat beberapa kelompok etnik yang berbeda.

Amalgamasi merupakan proses perbaruan biologis antarbeberapa kelompok ras yang berbeda. Asimilasi merupakan perbauran budaya secara timbale balik, lewat mana orang-orang atau kelompok-kelompok dapat memiliki suatu budaya yang sama. Prasangka adalah “penilaian awal” terhadap orang-orang tertentu berdasarkan citra kelompok mereka, bukannya berdasarkan ciri-ciri dan kualitas pribadi mereka. Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan (pelayanan) terhdapa orang-orang yang berdasarkan pandangan streotip tentang orang-ornag tersebut. Dahulu kita berpandangan sebaliknya. Diskriminasilah yang menyebabkan upaya untuk membasmi suatu kelompok manusia yang seringkali dilakukan pada masa lalu, namun jarang berhasil sepenuhnya.

Kebijakan etnik di Amerika Serikat telah menempuh beberapa pendekatan: (1) melakukan upaya integrasi dengan cara melindungi hak-hak individu; (2) melindungi hak-hak kelompok dengan cara; (a) separatisme (pemisahan) atau (b) pluralisme budaya (cultural pluralism). Tidak satupun diantara keduanya yang berhasil. Kebijakan yang akhir-akhir ini dicoba meliputi: (1) pengajaran dalam dua bahasa (bilingual instruction) yang merupakan cara pengajaran bahasa Inggris yang meragukan, dan bahkan menunjang bertahannya bahasa selain bahasa Inggris dan identitas etnik; (2) tindakan afirmatif (affirmative action) yang tujuannya untuk memberikan kedudukan yang layak kepada kelompok tertentu, namun ternyata tidak banyak hasilnya; (3) pelayanan bis sekolah untuk menciptakan perbaruan ras yang seimbang, namun pengaruhnya terhadap pertentangan antar ras dan pendidikan orang kulit hitam masih seru diperdebatkan, dan (4) pembuatan Undang-Undang yang dimaksudkan untuk mengurangi ketidakadilan perlakuan terhadap kelompok ras.

Pengertian kelompok ras Amerika juga meliputi orang-orang Indian-Amerika, orang-orang Spanyol-Amerika, dan kelompok-kelompok yang memiliki semacam wilayah mukim dan yang lebih dapat menerima pluralisme budaya. Beberapa kelompok minoritas, termasuk kebanyakan orang Eropa dan Asia, sangat mobil di Amerika Serikat. Kelompok-kelompok lainnya tampak kurang mobil. Diperkirakan golomngan melarat kulit hitam di Amerika Serikat akan semakin tumbuh dan semakin mapan. Golongan tersebut tidak mengalami mobilitas sebagaimana yang dialami orang-orang kulit hitam lainnya pada akhir-akhir ini.

Pemikiran ortodoks memandang diskriminasi sebagai masalah yang terpenting dalam kaitannya dengan hubungan antar kelompok etnik. Orang-orang ortodoks mempertahankan budaya ghetto, menunjang kebanggan kelompok, dan manganjurkan adanya kebijakan pemerintah yang menghapuskan diskriminasi, memperkuat pluralisme budaya, serta memperluas tunjangan sosial. Aliran pemikiran “revisionis”, yang bertolak belakang dengan aliran pemikiran ortodoks, memandang budaya ghetto sebgai penghambat, dan menilai bahwa diskriminasi bukan lagi merupakan masalah utama, serta memandang beberapa program pemerintah sebagai upaya yang tidak produktif.





Sumber: Horton B Paul, Chester L Hunt, Sosiologi (Jakarta, Penerbit Erlangga, 1999).

1 komentar: