Komunitas (Community) biasanya didefinisikan sebagai penduduk suatu wilayah yang dapa menjadi suatu tempat terlaksananya segenap kegiatan kehidupan kelompok manusia ini. Orang desa berbeda dengan orang kota karena dahulu kondisi fisik dan sosial di desa berbeda dengan kondisi fisik dan sosial di kota. Isolasi komunitas desa tradisional, homogenitas, pekerjaan di bidang pertanian, dan ekonomi subsistensi cenderung menciptakan orang yang hemat, bekerja keras, konservatif, dan etnosentris. Perubahan teknologi cenderung melahirkan revolusi desa, yang disertai dengan berkurangnya kadar isolasi, munculnya usaha pertanian komersial berskala besar, dan cara hidup yang dalam banyak segi menyerupai cara hidup kota.
Keberadaan kota dimungkinkan oleh adanya surplus hasil pertanian yang disertai dengan peningkatan sarana transportasi; pertumbuhan semacam itu biasanya terjadi pada tempat di mana ada ‘pergantian alat transportasi.’ Upaya untuk memahami pola ekologi kota-kota di Amerika telah berhasil melahirkan teori zona terpusat, teori setor, dan teori multi pusat. Meskipun tidak ada satu pun di antara ketiga teori tersebut yang cocok sepenuhnya dengan salah satu kota di Amerika, namun dalam beberapa hal memiliki kecocokan dengan banyak kota di Amerika. Perkembangan yang paling menonjol dalam segi struktur kota ialah munculnya daerah metropolitan, termasuk wilayah pinggiran kota, yang sekarang sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan penduduk kita dewasa ini. Kecenderungan yang sekarang ditandai dengan adanya migrasi ke daerah pedesaan dan kota-kota kecil, suatu pembalikan haluan yang sangat mempengaruhi penurunan proyeksi pertumbuhan kota-kota besar. Kenaikan jumlah penduduk kulit hitam di kota-kota pusat, karena kebanyakan orang kulit hitam telah menjadi orang kota. Hingga kini, masih sedikit orang kulit hitam yang pindah ke daerah pinggiran kota.
Kampung kumuh merupakan akibat dari adanya penghuni kampong yang berpenghasilan rendah. Keberadaan kampung semacam itu terjerat dalam lingkaran sebab-akibat antara keacuhan para pemilik rumah. Pengadaan rumah rakyat untuk menanggulangi kerapuhan kota tidak banyak memberikan hasil yang menggembirakan. Hal ini disebabkan oleh sebagian kenyataan bahwa program pengadaan perumahan rakyat itu justru mempertegas isolasi kaum miskin dari kelompok masyarakat lainnya.
Kota merupakan gabungan dari beberapa wilayah alamiah (natural area) yang secara terus menerus berubah melalui proses ekologi; konsentrasi (concentration), sentralisasi (centralization), desentralisasi ( decentralization), segrerasi (segration), invasi (invasion), dan suksesi (succession).
Kehidupan dan kepribadian urban dipengaruhi oleh kondisi fisik dan sosial kota – anonimitas, kepadatan penduduk, jarak sosial, dan keteraturan hidup. Kondisi semacam itu, menurut para ahli sosiologi terdahulu, menciptakan kepribadian urban yang berbeda – rasa sepi, materialistis, rasa tidak aman (tenang), dan berdikari. Namun demikian, pandangan tersebut diragukan oleh beberapa penelitian terakhir, yang menemukan hanya sedikit perbedaan antara kepribadian orang kota dengan kepribadian orang desa. Anggapan yang meluas bahwa kehidupan desa dan orang desa ‘lebih baik’ daripada kehidupan kota dan orang kota, dikenal sebagai anggapan anti urban. Dewasa ini perbedaan antara desa dengan kota terkikis secara cepat. Peran perbedaan desa-kota sebagai petunjuk untuk memahami kepribadian dan cara hidup seseorang kurang penting dibandingkan dengan peran klasifikasi bidang pekerjaan. Kota kecil (town) merupakan suatu bukti dari adanya konvergensi desa-kota. Sebagian penduduk kota kecil menhendaki agar kota kecil tetap berada dalam keadaan mampu membiayai dirinya sendiri (self-sufficiency). Selebihnya menginginkan agar ekonomi kota kecil diintegrasikan ke dalam ekonomi sosial, para penduduk desa nonpetani, yang jumlahnya meningkat cepat, lebih berperilaku urban daripada desa.
Kaum melarat kota, yang berasal dari kelompok minoritas, merupakan suatu kelas sosial terlantar. Mereka tidak dapat memperoleh pekerjaan di kota dan tidak mampu pindah ke kota lain untuk memperoleh pekerjaan. Pembangunan kota kecil baru merupakan upaya menyalurkan penduduk dan usaha bidang industri ke komunitas baru yang telah dirancang. Perencanaan kota merupakan suatu upaya (yang belum terlalu berhasil) utnuk menanggulangi masalah-masalah kota yang semakin menyeramkan.
Sumber: Horton B Paul, Chester L Hunt, Sosiologi (Jakarta, Penerbit Erlangga, 1999).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar